KU TAKUT DITOLAK | Cerita Motivasi Kehidupan | Imyen Damai
Kali kita
kita akan sama-sama membahas tentang “Jatuh Cinta, Tapi Takut ditolak”
Pernah
tidak teman-teman merasakan hal ini?
Suka ma
seseorang tapi takut mengungkapkan
Ehh… pas
dia dekat ma orang lain… hati sakit dibuatnya.
Seperti
kisah berikut ini :
Namaku
Budi, terlahir ditengah-tengah keluarga yang sederhana.
Orang Tuaku
Petani dan Rumahku sederhana.
Namun soal
berkawan saya tak pernah malu soal itu,
Kata
teman-teman saya terlahir dengan potensi yang luar biasa (ini kata mereka lo
yah) hahaa
Supel,
mudah bergaul, sedikit ganteng serta gampang akrab ma siapa saja.
Termasuk ma
cewek. Eheemmm…
Ceritanya
begini :
Tahun
lalu saya dekat ma seorang gadis manis, di atas bibirnya sedikit tumbuh kumis,
senyumnya manis, makanan kesukaannya sayur tumis.
Sayangnya
dia buat hatiku menangis.
Hampir tiap
saat saya kirim pesan via WA kepadanya, just to say hello.
Nanya
kabar, gi ngapain, gi dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa? (kok kayak
lagu yah)
Begitu
modus PDKT ku ma si doi.
Surprisingly
dia pun menyambut dengan hangat, amboyyy
senangnya.
Tak jarang
saya apel ke rumahnya,
Tidak lupa
membawa kue kesukaannya, Onde-onde
Saya juga
membawa beras, gula, minyak kelapa, susu, Kasur, bantal, ranjang dan lemari
(hahahaa…
kenapa nda sekalian dengan rumahnya juga bro)
Oh iya saya
tidak sendiri ke rumahnya, nyaliku belum kuat untuk itu.
Kami ke
sana Bersama teman-teman.
Mereka tau
kalo aku naksir dia, namun dia tidak tahu kalo aku naksir mereka. Hahaha
Bukan
maksudnya, dia mungkin tidak tahu kalo aku naksir padanya.
Tapi ahh
sudahlah… sing penting usaha.
Hari demi
hari pun berlalu, saya semakin dekat dengannya.
Saya
memberanikan diri tuk berkunjung ke rumahnya.
Sayangnya
saya tidak berani mengungkapkan isi hatiku.
Perasaan
jadi campur aduk jika ingin mengungkapkan.
Atau
mungkin si ceweknya yang kurang peka yah???
Mana
mungkin ada cowok yang rela antar jemput lebih dari 10 km kalo bukan karena
cinta?
Mana
mungkin ada cowok yang setia menemanimu nongkrong berjam-jam di café meski kau
hanya sibuk ngobrol dengan teman-temanmu kalo bukan soal cinta?
Mana
mungkin ada cowok yang rela menahan kantuk demi mendengar curhatmu, kalo bukan
karena cinta.
Mana
muuuungkiinnnn ??? (wah… kok jadi nyanyi yah…)
Kamu kurang
Peka
Atau kamu
pura-pura tidak tahu kalo aku suka?
Kamu kurang
Peka
Atau kamu
sengaja mengukir luka?
Kamu kurang
Peka
Atau pintu
hatimu belum berhasil ku buka?
Kamu kurang
Peka
Atau kau
sedang menanam duka?
… hingga
pada suatu hari, saya melihatnya sedang video call dengan pria lain,
Begitu
akrab, ketawa ketiwi.
Hancur …
hatiku..
Sia-sia
rasanya pengorbananku selama ini
Pupus sudah
harapanku
Putus sudah
semangatku
Kenapa dulu
tak kuberanikan diri
Apa mungkin
dulu ku tak menyadari
Jika ada
orang lain yang ku temani berlari
Berlomba
mendapatkan piala hatinya di ujung jari
Saat-saat
seperti ini penyesalan mulai hadir menusuk
Masuk ke
dalam tulang rusuk
Apakah aku
harus pakai susuk
Agar
cintamu hadir membesuk
Tapi kini
cintaku padamu telah membusuk
Dengan
berat hati ku ikhlaskan dia bersama pria yang dia pilih
Kini aku
tak lagi peduli
Di hatiku
kau tak lagi memegang kendali
Bahkan
mungkin hatimu tak lagi ku kenali
----------
Setahun
telah berlalu…
Ku telah
pulih diiris sembilu
Tak ada
lagi pilu
Kini
kembali hadir seorang wanita
Pertemuan
pertama dengannya hatiku dag dig dug begitu nyata
Semoga ini
cinta yang selalu kupinta
Dalam doa
begitu indah ku tata
Percakapan
pertama dengannya ku terbata-bata
Namun
sungguh hatiku sukses kau sita
Ku harap
tak lagi berujung derita
Dan
meneteskan air mata
Singkat
cerita
Kini kami
intens berkomunikasi
Walau masih
sebatas teman namun sungguh hadirnya seperti puisi
Rutin
bertemu dari minum jus sampai makan nasi
Bahkan
kadang sampai lupa buat dokumentasi
Bulan demi
bulan pun berlalu
Kini dia
semakin sukses dengan channel youtubenya
Ku berfikir
sepertinya ini saat yang tepat tuk mengungkapkan kata hatiku
Sebab
Sepertinya
cukup angkuh bila terus membiarkan rasa ini bergemuruh
Luruh
menyeluruh membasuh di seluruh tubuh
Bersikukuh
beku terpaku lalu membatu
Sementara
di antara belantara cinta mulai kentara
Semakin
membara mengeja aksara
Ah… hatiku
lara
Namun kau
sepertinya kebal
Ku semakin
sebal
Kau semakin
bebal
Ku
sepertinya tebal
Sungguh ini
bukan gombal
Sejak ku
kenal sebelum kau dikenal
Kau tetap
seperti bunga di ujung kanal
Indah
tumbuh emosional
Marginal
namun hidup walau hidup sudut terminal
Ku sadari
Aku berdiri
di antara puluhan pria yang mencoba menghampiri
Ingin
rasanya berlari namun beraniku terkebiri
Menyendiri
menggerutu iri
Menyebut
namamu lirih
Mati
ditikam perih
Haruskah ku
nyatakan cintaku padanya ??
Atau
biarlah ku simpan rasa ini??
Posting Komentar untuk "KU TAKUT DITOLAK | Cerita Motivasi Kehidupan | Imyen Damai"